Perjalanan ini terasa begitu pelan. langkah-langkah yang kulalui tak bisa bergegas. Meski aku juga tak mencoba banyak-banyak menengok kebelakang. Meniti hari dalam berbagai aktifitas membuatku tak fokus.
selangkah demi selangkah kucoba tetap berjalan. memilah yang bisa dipilih, melepas yang mungkin tak perlu direngkuh.
benar, ini adalah pilihanku sendiri. tak boleh mengeluh, tak pastas mengumpat, apalagi menggugat.
maka, biarlah langkah ini tetap kupilih, meski terseok
Iklan
Berdiri diatas kaki sendiri, InsyaAllah ada jalan…..
trust to Allah…..
————-=============———-
akupun yakin itu
Bukankah kita semua memang sedang terseok-seok di jalan kita masing-masing..?
tetap semangat mas..! 😀
———===========————
semangat itu senantiasa kujaga, terima kasih Bundo
aku menemani langkahmu yg terseok ,Mas
agar tetap kuat dengan niat dan putusan……… 🙂
yg satu saat nanti, akan membuatmu melangkah dgn gagah….tak lagi terseok …….
salam
—————-===============—————-
terima kasih Bunda, ketika dalam pilihan-pilihan maka kini kupilih mana yang lebih utama untuk dilakukan, dan mengeyampingkan yang kurang penting
yang penting terus berjalan. Meski berputar- putar, meski lambat, meski terseok, karena kita tak pernah tahu mana yang lebih cepat sampai tujuan.. 🙂
——————===============————–
betul, sepelan apapun perjalanan tetap harus dilanjutkan