Misteri Kuburan Adolf Hitler di Surabaya (The Escaped)

Pernahkah kita berfikir atau membayangkan jika karena sebuah buku maka banyak nyawa melayang? The Escaped mengulas konspirasi internasional bahkan banyak hal yang berbeda sama sekali dengan versi resminya sebenarnya berpangkal pada persoalan sebuah buku. Meski sebuah buku namun bukanlah buku biasa, namun buku yang sangat luar biasa. Coba saja kita tengak korban pertama adalah seorang Profesor yang rela menjadi korban tabrak mobil di jalan tol. Demi menyelamatkan buku tersebut agar tidak jatuh ke tangan yang tak semestinya. Kedua seorang pembantu rumah tangga bernama Tina mati oleh sengatan listrik karena ketakutannya pada pemburu buku yang jelas-jelas telah di depan pintu rumah majikannya, segera disusul nyawa berikutnya ada temannya Tini yang tak sempat menyadari apa yang terjadi dibunuh oleh pemburu buku.

Namanya juga konspirasi, maka tak aneh jika korban berikutnya justru David Salabor sang pemburu buku. Dia ternyata bukanlah aktor utama akan tetapi hanyalah pion yang karena dianggap melampaui tugasnya kemudian disingkirkan oleh suruhan bosnya. Naasnya David Salabor sedang mengundang seorang teman untuk ikut terlibat dalam urusannya belum juga mulai bekerja harus meregang nyawa sebagai korban berikutnya.

Sebenarnya buku apa sih kok sampai menyeret begitu banyak korban?

Buku yang dimaksud merupakan buku tua ditulis menggunakan bahasa steno Jerman kuno. Sebenarnya buku tersebut tanpa judul sehingga muncul beberapa istilah untuk menyebutnya di antaranya Brandenburg Codex. Buku yang dinyatakan sebagai catatan penyelamatan sang Fuhrer dari Berlin hingga kemungkinan terakhir adalah Surabaya. Ditambah lagi oleh catatan pribadi Dokter Poch (yang diduga kuat adalah Hitler yang sesungguhnya) yang menjelaskan bahwa dia dan istrinya menghindari pengejaran sekutu meninggalkan Roma, sama persis dari dua buku tersebut bahwa kode yang di buku pertama F B S G J B S R, sedangkan buku kedua taka dan F. F kemungkinan besar adalah Fuhrer (sang pemimpin) Adolf Hitler sendiri, sedangkan R adalah Roma.

Fakta lain yang diungkap dalam buku ini bahwa Perjanjian Versailles bukanlah perjanjian damai yang faktanya sangat merugikan Jerman pasca Perang Dunia I. Para pelaku dalam buku ini bertutur bahwa Perjanjian Versailes sebenarnya merupakan perjanjian genjatan senjata selama dua puluh tahun. Dan fakta yang terjadi yang juga diungkap di buku-buku Sejarah tepat 20 tahun kemudian meletuslah perang dunia II (PD I 1919 PD II 1939).

Fakta yang lebih mencengangkan lagi adalah bahwa Hitler sempat bersyahadat dan menikahi orang Indonesia yang kemudian dimakamkan di Surabaya dengan menggunakan nama Jamaluddin, namun dibatu nisannya dituliskan dengan nama khas Jerman. Dugaan-dugaan ini bukan sekedar isapan jempol semata namun ada beberapa indikasi yang mengarah ke hal tersebut. Ada pengakuan seorang dokter yang bahkan pernah dimuat di Pikiran Rakyat ciri fisik pada ditemuinya itu sama persis dengan gambaran tentang Adolf Hitler, bahkan dari obrolan bersama yang bersangkutan pun menunjukkan arah demikian. Mengatakan bahwa Hitler tidaklah sejahat itu, juga tidak pernah melakukan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi.

Fakta-fakta lain masih sangat banyak dalam buku ini, yang jelas sangat menjungkirbalikkan pemahaman kita selama ini tentang sejarah terutama yang berkaitan dengan Negara-negara yang terlibat dalam perang dunia kedua, terutama sekali pihak sekutu.

Semakin jungkir balik pemahaman kita terhadap sejarah setelah selesai membaca buku ini, jika belum yakin buktikan sendiri.