ini tentang sebuah rasa
yang menelusup lewat jendela
padahal pintu juga terbuka
sedikit jamuan di atas meja
tak usah kau tertawa
kopiku pahit pun tak mengapa
selama rasa itu masih ada
entah bagaimana menelusupnya
entah kunamai apa
disinilah kita berjumpa
membincangkan apa saja
tak jarang menunggu senja
entah kunamai apa
rasa yang mengisi dada
ketika dirimu ada
saat dirimu tak ada
entah kunamai apa
adamu kini tiada
kampungmanis, sept 19
wah, tepat sekali menggambarkan isi hati saya ini hehehe. Bagus banget puisinya, saya suka.
menggabungkan berbagai peristiwa dalam satu puisi, ternyata cukup menguras emosi.
terima kasih apresiasinya
Puisi yg sangat bagus.
terima kasih