Dari Didi Kempot yang kuanggap terasa fenomenal itu ya Stasiun Balapan dan Sewu Kutho, jauh sebelum booming dengan istilah ambyar. Kalau yang lain-lain di telingaku terasa kurang akrab. Entahlah dua lagu ini terasa beda. Mungkin faktor usia kali ya. Dua lagu itu muncul pas usiaku baru duapuluhan, sering banget dengar dari para pengamen sepanjang jalur selatan pulau jawa.
Tapi kalau bicara usia, sebenarnya ada juga satu lagu yang ngena banget yaitu ora biso mulih. Lagu yang munculnya belum lama ini, sudah masuk masa pandemic C19.
Sewu kutho menggambarkan kisah yang teramat sedih dengan latar musik yang pas banget dengan kesedihannya. Pencarian yang teramat panjang dan lama, seribu kota telah dijelajahi namun tak ada hasil. Yang dicari tidak juga ketemu. Waktu berlalu juga telah lama (../Lungamu neng endi/ Pirang tahun anggonku nggoleki / Seprene durung biso nemoni//).
Betapa beratnya hati ingin melupakan tapi justru semakin terkenang, karena sebenarnya rasa itu tak bisa ditipu. Kepasrahan yang kemudian mengharap pertemuan yang meskipun hanya sekejap sebagai obat (//umpamane kowe uwis mulyo / lilo aku lilo / yo mung siji dadi panyuwunku/ aku pengin ketemu / senajan wektumu mung sedhela / kanggo tombo kangen jroning dodo)
Stasiun bapalan dari sisi tema tak ada bedanya. Kehilangan karena ditinggal pergi tidak sesuai janji. (janji lungo mung sedelo /jare sewulan ra ono /pamitmu naliko semono / ning stasiun balapan solo).
Mungkin karena secara geografi Stasiun Balapan tidak begitu jauh dari kampung halamanku. Meskipun justru baru akhir-akhir ini aku menikmati perjalanan lewat stasiun balapan. Ah entahlah, pokoknya di telinga terasa pas.
Kalau Ora Iso Mulih disamping musiknya terasa pas ditelinga, juga liriknya terasa banget mewakili kondisi riil lebaran kemaren, ditambah lagi di youtube banyak beredar video dengan settingan Boyolali, Klaten, Solo yang semuanya itu sama saja menggambarkan kampung halamanku. Makin terasa banget lagu itu mewakili gundah gulana ini. (mak bapak aku ora biso mulih /bakdo iki atiku sedih / mak bapak aku ora teko / neng kene aku isih kerjo)
Ah, bolehlah sekali-kali ngelantur yang tidak penting. Sedikit melepaskan penat berkutat dengan puisi.
Sewu ati tak lakoni :(( enak didengar kalo lagi bepergian
Mungkin itu yg terjadi, mengapa aku suka lagu ini. Sering dengarnya dari para pengamen jalur selatan
Nggak ngelantur koq Pak.😁
Hehehe