Archive | Oktober 2020
You are browsing the site archives by date.
Mengetuk-ngetuk
mengetuk-ngetuk pagi hantarkan ayat-ayat terbata-bata membaca menyimak makna tersurat menelisik yang disebalik
Tanya Seorang Kawan
untuk apa kau tetap bertahan kata-kata banyak jumpalitan di koran saban hari berganti tetap saja demikian racikan yang telah dipersiapkan kolong jembatan, gelandangan selingan pemberitaan semacam iklan yang sesekali numpang lewat belum tentu ada yang memperhatikan setidaknya bisa menutupkan entah tentang ap aitu penutupan hamburan kata-kata siapa merekamnya siapa juga berani menagihnya di ujung waktu […]
Jamuan Akhir Pekan
Jamuan akhir pekan memang menggemaskan, di sela hujan yang mulai datang. Celotehan ringan tak jarang jadi selingan. Tirai cerita berderai-derai, tangan-tangan melambai, bibir bergincu hembuskan bisikan juga rayuan, jangan bilang-bilang tentang pembelokan juga pengarahan yang cukup searah saja. Seperti kacang goreng dijajakan di tepi jalan. Renyah sebentar sebelum terendam rayuan kabut yang tak pernah kenalan. […]
Entah untuk Siapa Ada Perundingan
tangis paling kekal pada tanah yang dirampas entah peluru siapa selalu siap menyalak berhamburan di setiap pemukiman juga sudut-sudut pengungsian tak ada titik paling aman tak ada tempat yang nyaman omong kosong hak kemerdekaan menjadi rongsokan paling kejam begitu tajam menguliti ketelanjangan serdadu kemana-mana menyandang peluru beradu batu-batu yang dilempar selalu tak perhitungkan nyawa […]
Pancaroba
di ujung kampung kabel listrik melengkung lamat lamat berbalur embun sambut pagi matahari berselaput kabut seperti juga rumpun bambu yang terkurung mengunggu kembali menuju rimbun menikmati ruas yang mentiung kita menunggu tumbuhnya rebung di ujung perkampungan deretan jati habis meranggas daun kering meliuk ke tanah sembari menikmati tetes basah yang mulai merambah meski baru […]
Kesunyian Puisiku
kesunyian puisiku merangkum gemuruh masa lalu tindih menindih seperti waktu berkejaran, berlarian, memburu mengembara seperti angin lalu entah utara mungkin selatan dituju kesunyian puisiku meninggalkan tempat kita bersama kota yang pernah menempa kita mengajarkan gemuruh meski tertata mengajarkan unras tanpa ada poranda menyampaikan pesan lebih elegan kesunyian puisiku kembali kepojokan ruang sendiri dalam […]
Peladang Resah
pada musim yang tak karuan di tengah hamparan ladang kentang berpacu melawan cemas kegagalan catatan curah hujan menanjak tajam hasil kutipan dari kantor kecamatan phthoromaea mungkin kurang jumlahnya luruh terbawa basuhan gerimis saban hari selalu begini hanya sekejap ketemu matahari peladang kentang resah bagaimana menyambung kisah mengolah remah-remah tanah di tengah musim basah yang tak […]
Ini Musim Tak Semestinya
ini musim tak semestinya lalu lalang orang seenaknya menerabas basah ini lebih baik daripada menunggu reda yang tak bisa diperkirakan november telah lama lewat menitipkan rintik yang semakin kerap sembunyikan matahari berhari-hari bersama sergapan dingin berkali-kali aku ragu bagaimana bisa memulaikan menemukan tanaman kentang di ladang kecemasan-kecemasan kegagalan hinggap sampai bubungan atap belum juga […]
Mengunyah Kata-kata
mengunyah kata-kata tiada habisnya lantang sepanjang jalan teriakkan ketimpangan ketidakmerataan pendapatan bagi orang-orang terngiang-ngiang di telinga kiri juga kanan setiap kepulangan yang kulakukan setiap keberangkatan yang kuikutkan dari kota ke kota entah berapa kali sudah berganti wajah-wajah yang diberi petuah terminal pun ada yang telah pindah menjauh dari pusat kota, pusat ketimpangan yang lantang kau […]