1 Komentar

Sebelum Embun Disesap Habis

ranting teduh yang disimpan pada 
rumpun rumput tempat kita membiarkan 
embun memgental disesap celah-celah 
tanah juga batu yang lama 
dilumuti sampai mengerak 

diujung gemerisik damai membiarkan 
musim kering melambaikan 
daun-daun yang menguning sampai 
melantai teronggok dikumpulkan lelaki 
berkulit terbakar sebagai bahan bakar 

memerahkan bongkahan-bongkahan 
tanah yang dirapikan dalam pembakaran
bahan bangunan yang disiapkan meskipun 
begitu kurang pembasahan tetap dilakukan 
sebagai tabungan tahun depan menyiapkan 

rumah tinggal rumah yang dirancang dengan 
kesederhaan tidak banyak menggunakan 
tiang penyangga
aku hanya mengantarkan rancangan kesederhaan 
yang diramu bersama deretan kata-kata 

sebelum embun disesap habis 
oleh celah-celah bebatuan 
sajak yang kuinginkan setegak 
bangunan dekat rumpun bambu 
yang kita temukan

kampungmanis, 31 juli 2021

One comment on “Sebelum Embun Disesap Habis

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

True Love for Sale

by Peach Berman

trozos de mazapán.

cartas o historias pequeñas de amor tan dulces y desmoronables como un mazapán.

HorseAddict

The world is best viewed through the ears of a horse.

Akhwat Peramu Kata

Meramu, Menulis, lalu dikenang 🌻

DoRee MelNic

Grief Out Loud. Art. And Life.

MYSELF

AS HUMILDES OPINIÕES DE UMA MULHER DE CORAGEM QUE DIZ SIM À VIDA!

Wholly Integrating Spirals

Integrating the spirals to free mind, body, spirit, and soul.

Wolff Poetry Literary Magazine

A Poet's Place | Wolff Poetry Literary Magazine is Publishing Poetry Submitted by Published & Emerging Writers,

Katherine's Blog

In Kate's World

BBYCGN Writing

Creative Writing, Poetry, Short Stories and Art For All Ages

Istiqomah, bersabar, dan bersyukurlah selalu... Karena Allah selalu ada bersamamu...

Tersenyumlah,, Allah mencintaimu lebih dari yang kau perlu (Tasaro GK)

%d blogger menyukai ini: