daun sirih menyalakan perbincangan
dalam perjalanan kecemasan senja
bekal malam mengarungi sepi
sesap demi sesap menguar
menjaga rasa lapar tidak menyasar
menghindari hingar bingar pertunjukan
menuju kantuk yang terangguk-angguk
di antara pepohonan angin berbalik ke bukit
menjemput bayang-bayang ketakutan
kemaren suntuk diperdebatkan
diambil paksa atau dibiarkan pulang
arah mata angin yang dipertentangkan
tak juga tercantum dalam sekerat peta
jika memang ini penghabisan
mengapakah harus diperdebatkan
maka tunjukkan angin yang sahaja
pinta pada sunyi tak jadi rebutan
malam memintal puluhan kenang
cukup pada langit yang benderang
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait