pada bingkai jendela membiarkan singgah barisan kenangan seperti tetesan embun membasah di kaca lekat tersamar dalam bayang membayang bergantian mengingatkan ada pernah demikian kejadian-kejadian dalam putaran hembusan pelan senyuman gelengan pelan hanya saling bergantian menemukan ingatan kenangan saling melenggang saling meninggalkan bingkai jendela di rumah kita kampungmanis, 29 oktober 2022

beringsut kemarau beringsut kekeringan basah mulai merambah meranggas terbebas pada daun-daun bertunas bersemi berseri-seri meninggalkan tanah keras pada gerimis kian melebat menambah garis-garis tegas melunaknya tanah kampungmanis, 28 oktober 2022

selalu ada gema azan memanggil berulang merapatkan barisan mengajak sembahyang di antara tikungan di antara perempatan gema mana yang berulang meresonansi dalam diam mengajak langkah dalam sepilihan kampungmanis, 27 oktober 2022

di luar bilik kembali berubah meninggalkan pamflet yang berderet tanpa ada keberanian memberikan catatan bahwa itu semua hutang masa depan orasi kembali dilupakan dalam tumpukan euporia kemenangan pesta yang pora ada juga yang poranda menyisakan miris teriris di antara gelegar tawa entah apakah sengaja begitu saja dipertontonkan kontras yang tak pernah terentas sedang catatan kembali […]