bukan puisi
Tengok ke Belakang
Seperti saat ini. Kubuka kembali memori puisi-puisi lamaku. Kadang membuat keningku berkerut. Mengingat kembali peristiwa apa yang menyertai puisi ini. Tidak jarang gagal menemukan titik temu. Tak bisa menyelami kembali maksud otentiknya. Kadang juga seolah tak percaya, pernah menuliskan demikian. Tentu lebih banyak yang bisa kutemukan kembali benang merah antara tulisan dengan peristiwa saat itu. […]
Penjaga Keseimbangan Air dalam Tanah
Beberapa waktu yang lalu ada kegiatan unik di lapangan STISHK. Para pekerja menanamkan pipa paralol sepanjang kurang lebih satu meter tegak lurus ke dalam tanah. Tidak hanya satu atau dua paralon saja tapi cukup banyak. Paralon itu tidak dibuat rapat tetapi banyak lubang-lubang kecil yang sengaja dibuat, juga tutup bagian atas pun sengaja dibuat berlubang. […]
Ibumu Ibumu Ibumu Kemudian Bapakmu
Di bulan Desember ada satu hari istimewa bagi kita yang lazim disebut sebagai hari ibu. Peringatan hari ibu merupakan salah satu momentum bagi kita setidaknya memberikan hikmah untuk diingatkan kembali, betapa besarnya perhatian ibu kepada kita para anaknya. Sebaliknya perlu ditelaah kembali seberapa besar perhatian yang kita curahkan untuk ibu kita. Memang sudah selayaknya bahwa […]
Sebuah Pengantar Secarik Renungan tentang Pandemi
Tulisan bisa lebih abadi bila dibandingkan dengan omongan. Perkembangan tulisan juga tidak bisa dipisahkan dengan tutur kata. Awalnya kisah banyak disampaikan melalui penuturan lisan. Setidaknya demikianlah yang disebutkan dalam sejarah perkembangan kesusastraan nusantara. Kisah fiksi apapun bentuknya tidaklah bisa dikatakan sepenuhnya fiktif. Ada sesuatu yang ingin disampaikan, ada hal tertentu yang diharapkan bisa sampai pada […]
Meneladani Para Pahlawan
Bulan November lazimnya kita peringati sebagai hari pahlawan. Bermula dari upaya arek-arek Surabaya yang mempertaruhkan nyawa mempertahankan negara yang baru saja resmi dinyatakan merdeka, namun pihak penjajah yang didukung pihak Sekutu berupaya menjegal kemerdekaan bangsa ini. Digawangi oleh Bung Tomo dengan menggemakan Allahu akbar, membakar semangat para pejuang saat itu. Demikian juga yang sebelumnya dengan […]
Teruntuk Diriku Sepuluh Tahun Mendatang
Wahai diriku di masa sepuluh tahun mendatang. Apakah yang engkau pikirkan. Masih setia tentang musim yang hanya ada dua di negeri ini, atau terpikirkan musim yang lain entah apa itu namanya. Masih adakah goresan kata-kata yang disebut puisi ataukah sudah pensiun dini. Ah, kenapa pula ada pensiun dini memangnya pegawai negri. Seperti air mengalir, tak […]