bukuku
Tamashi No Jumon
Ini bukan buku berbahasa jepang. Hanya judulnya saja yang berbasa jepang. Tamashi No Jumon adalah mantra jiwa. Buku setebal 218 halaman ini merupakan hasil keroyokan 35 orang. Antologi bersama mengumpulkan puisi yang masing-masing berisi lima baris. Kenapa lima baris. ini adalah kesepakatannya. Puisi lima baris yang dalam bahasa aslinya disebut gogyoshi, ya benar sesuai dengan […]
Mimpi yang Terwujud
Berawal dari keresahan Mas Fahmi tentang perlu wadah untuk saling menguatkan, saling menopang, memberikan masukan pada sesame penulis terutama yang seide dan dengan sama-sama pemilik akun di WP, maka kemudian dilahirkan sebuah wadah kepenulisan dengan anggota dari berbagai daerah, dengan usia yang begitu beragam, juga profesi yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang tersebut tentu memberikan warna […]
Antologi: tetaplah Tinggal di Rumah Ingatan
Sabtu sore (25/1) mendapatkan kiriman di wa dari penerbit CV J-Maestro Launching Buku Pembelian Buku / Pengiriman Naskah Hubungi WA : 085220830649 / 081278598569) ……………… Telah terbit ……………… Judul : Tetaplah Tinggal di Rumah Ingatan Penulis: Sunarno Harga : Rp.57.500,- ISBN : 978-623-7734-01-7 Jumlah Halaman: 112 Penerbit : CV. J-Maestro Tahun Terbit : 2020 Pemesanan: […]
Antologi bersama
Antologi puisi yang kedelapan akan segera naik cetak, Bersama Sahabat Rose Book KATA PENGANTAR PENERBIT V ESSAI MEMBACA ZAMAN VI
Buku Puisi : Telah Kutanam Benih Kerinduan
… masih juga tambal sulam aspal yang tak pernah sampai pada ujung bongkar pasang jembatan gantian ruas belum lagi dibawah guyuran hujan atap bus yang merembes meningkatkan adrenalin penumpang namun tak ada pilihan (potongan puisi berjudul Pantura) …. Ini hanyalah tentang diriku. Sejarahku. Catatan-catatan yang pernah kugoreskan dalam diam. Jika kemudian catatan-catatan ini bisa dikumpulkan […]
Terasing
mungkin kau tak lagi mengenaliku berkejaran melingkari bapak ibu saat menggaris pematang pagi hari senandungkan kidung malam nyanyian angin meniupkan keriangan mula-mula mengail, membasuh luka pagi tadi entah tak ada lagi kau tak lagi mengerti diriku terlempar dalam kebisuan terjatuh dalam diam tanpa tahu mengapa sedang angin tetap angin timur bulan masih ada purnama baru […]
Pesan Bisu
pesan itu kini tinggal bisu hilang tertelan berisiknya angin tak ada yang perlu dikatakan tak ada yang perlu disampaikan bisu itu sendiri jawaban sepertinya demikian juni 2000, entah dikampung mana
Kemarau
sejak matahari lagi terbakar awan tak sanggup mengumpul mata air pindah ke manusia tak lagi punya air mata 3/98