hujan
Hujan Akan Turun Sebentar Lagi
Hujan akan turun sebentar lagi. Mungkin saja. Udara terasa basah. Seperti ada tiada rerintik yang hinggap di rambut kepala. Langkahku tetap seperti biasa. Sebelum hujan benar biarlah tetap begini. Melangkah pelan namun tidak terlalu pelan. Juga tak perlu tergesa. Sehamparan hanyalah rerumputan yang kering di sana sini. Ada sisa jerami yang jauh lebih mengering. Galengan […]
Suram pada Hujan
suram pada hujan ujung tak segera ditemukan dimana-mana basah menggenang menggelandang sembarang tak sedikit yang tumbang di tengah jalan menghalang angin meningkahi hujan kian melebat dalam keremangan kampungmanis, 16 April 2021
Soto Bening
gerimis mendorong ketepian mampir ke kedai utara pasar tak jauh dari perempatan bermangkuk-mangkuk soto menyodok selera yang lapar tarian uap kuah menantang lidah yang lama ketagihan menagih kantong semakin dalam tak cukup semangkuk soto beningan kawannya juga tak bisa ditahan banyak piring dihidangkan lambaian penuh godaan menyisir tiap inci penciuman kampungmanis, 21 Nop 2020
Irama Hujan yang Kita Temukan
irama hujan yang kita temukan membasuh udara panas, menghalau butiran debu yang melekat di atap genting sisa kemarau yang parau membasuh kerak lumutan yang menjerat dedauan terperangkap oleh bujukan angin kering menyeret-nyeret dari lelah reranting menyangga beban penguapan, lepaslah tak lagi kuat menopang pegangan dipucuk mengkerut kehilangan hijau yang mengendalikan pertumbuhan irama hujan yang kita […]
Sepagi ini Hujan pun Bernyanyi
Sepagi ini hujan pun bernyanyi. Tempias merembes mengusap dinding kayu. Dingin tak terhindarkan segera merasuki. Pintu rumah, jendela dan juga kusen-kusennya lembab semakin rapat. Kehilangan celah setelah kemarau jauh-jauh meninggalkannya. Tanpa teman derit ketika membuka. Tak kusangka tangan kenangan menggapai-gapai sampai pada punggung masa kecil. Setelah takut terlalu senja maka kuyup dijalani. Was-was jika ibu […]
Puisi yang Tak Jadi Dikirimkan
puisi yang kutuliskan tak jadi dikirimkan pada seseorang yang akupun lupa alamatnya lupa tidak menanyakan kapan lagi bersua ketidaksengajaan perjumpaan dalam perjalanan sekian lama berpisah karena kebutuhan yang beda engkau pun ingat, di sudut yang kusuka mengetikkan apa saja, kadang waktupun lupa puisi-puisiku yang tak pernah kau baca bicaraku yang hanya seperlunya saja membantu meluruskan […]
Gerimis Menelan Sepi
Menitik Entah sampai mana titik Gerimis menelan sepi Tipis, serasa tiada Pada wajah kelopak Kecipak mahkota Merunduk Susut di sudut Menetes Pecah di tanah Di mataku Menggenang rindu Wajah teduh Mengusap kepalaku Mengajarkan anyaman bambu Hidup ini juga kumpulan anyaman
Musim Laron telah Tiba
November. Hujan kemaren lumayan deras. Meski hanya sekilas. Musim kawin laron telah tiba. Berebut pintu sempit meninggalkan sarang. Dalam penjagaan ketat para prajurit. Mengucap selamat jalan. Tak ada selamat datang. Laron-laron tidak akan pernah kembali pulang. Perbendaraan kata itu tak ada dalam kehidupannya. Anak-anak kecil menunggu dengan sabar. Berbekal wadah plastik putih sekiloan. Menunggui tiga […]
Hujan Dinantikan Anak Bengawan
Siapakah itu? Pelesir angin membuat dingin. Jalan aspal pada kelok menuju musim. Banyak yang berceloteh seperti buang angin. Katanya kali cemoro telah kering. Bagaimana bengawan? Bukankah gesang telah menceritakan. Sambil melompat menikmati ketupat. Berdayung lamat-lamat. Kidungnya masih kita dapat. Tetap mengalir sampai jauh, hilangnya kelautan juga. Biarpun kali cemoro keruh. Tidak begitu berpengaruh. Bagaimana katanya […]
Nyaring Hujan di Pagi Hari
Selepas berbaring mengambil air bening di samping. Kudengar ada suara-suara pelan menerpa jendela. Mengetuk-ngetuk pintu pagar. Suara-suara menimpa atap rumah. Ada nada nyaring di belakang rumah. Siapakah sepagi ini berloncatan di udara. Bermain-main pucuk dedaunan. Tupaikah yang sedang memilah kelapa tua? Sepagi ini? Rupanya ada yang datang. Mengajak bersenandung membawakan kidung. Menyambut subuh yang belum […]