kenangan

Segenggam Kenang

bersama deru mesin yang kalian namakan siklon aku menyebutnya kolbak ah karena sama-sama berujung pada mudahnya angin berseliweran tanpa perlu ada ac beneran ditambah kita melaju di ketinggian yang dinginnya tak ada tandingan keliling wisata seharian sebelum kami benar-benar pulang karena tugas telah dirampungkan sebagai bentuk pengabdian. deretan candi dengan nama khas pewayangan kita jelajahi […]

Hari Keduapuluh: Sepertiga Terakhir

Bulan ramadan tinggal sepertiganya lagi. Belum banyak yang bisa kulakukan untuk mengisinya. Banyak juga kenangan berkelebatan. Jualan obat apem, paling laris itu setelah tanggal 20. Banyak ibu-ibu yang mencarinya, bahkan kadang ada yang memborong serenteng. Artinya aku banyak uang dan bisa cepat pulang. Suasana pasar juga makin berdesakan. Padat, dengan berbagai kebutuhan. Persiapan lebaran dimana-mana, […]

Hari Keduabelas: Tak Bisa Benar-benar Meninggalkannya

Di bulan ramadan kali ini, aku mencoba memutar ulang ingatan pada masa silam tentang peristiwa-peristiwa yang pernah kualami pada masa ramadan, yang kadang tak ada kaitan sama sekali dengan nuansa bulannya. Hanya saja peristiwa terjadi saat ramadan. Merangkai kenangan, seperti mengulang kembali masa-masa silam. Ramadan di kampung halaman bersama teman-teman yang sekarang rata-rata tinggal di […]

Hari Kesepuluh: Menjadi Sarjana

Akhir tahun 1999, bertepatan dengan puasa ramadan, aku telah menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Fakultasku aturannya agak beda. Saat ujian akhir (pendadaran) dinyatakan lulus maka saat itu sudah dinyatakan resmi sebagai sarjana. Fakultas lain sepertinya berbarengan dengan saat wisuda. Ya, ujian pendadaran, aku kebagian jadwal saat bulan ramadan. Saat aku sedang menjalankan ibadah puasa. Tak […]

Hari Kesembilan: Jualan Takjil

Ini hanya terjadi satu kali. Maksudnya dalam dalam satu periode ramadan. Jualan takjil di tepi jalan sebenarnya hal yang biasa di sekitar kampus. Aku bersama teman-teman yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), pada salah satu ramadan (lupa tahun berapa) berinisitaif untuk jualan takjil. Ada bagian khusus yang membuatnya, kami hanya bagian nunggu […]

Hari Kedelapan: Kue Apem

Menu di kampungku saat masih kecil salah satunya adalah apem. Kue yang terasa lezat di lidah. Dan munculnya selalu di bulan ramadan, bulan yang penuh berkah, bahkan makanan pun melimpah (tentu di malam hari, bagi mereka yang suka ke masjid). Semakin mendekati idul fitri, maka semakin sering apem dihantarkan ke masjid, sebagai cemilan bagi kami […]

Hari Keenam: Mencangkul di Sawah

Sebenarnya bukanlah hal yang istimewa mencangkul sawah. Sebuah proses pengolahan tanah sebelum padi di tanam. Biasanya pengolahan tanah menggunakan bajak dan cangkul. Untuk bajak, kami biasanya membayar orang yang memiliki kerbau atau sapi, selama satu atau dua hari. Saat sekarang keberadaannya digantikan oleh mesin (traktor) yang cukup beberapa jam saja. Satu kali masa tanam memerlukan […]

Hari Kelima: Mercon dan Meriam Bambu

Sejak kapan mulainya, apa hubungannya dengan puasa, saya tidak tahu. Semasa kecil dua hal itu merupakan sepaket yang tak terpisahkan dengan suasana puasa ramadan. Anak-anak ramai memainkannya. Mercon berbagai ukuran dibuat sendiri (bukan beli), dengan riang siang-siang meracik berbagai ukuran. Entah dari mana infonya, bisa mendapatkan bubuk sebagai pemantik ledakan. Saya hanyalah sebagai penonton, tak […]

Hari Keempat: Jaburan dan Takjil

Mungkin itu tidak hanya ada di kampungku saja. Kebiasaan yang sudah cukup lama ada. Kebiasaan jaburan merupakan kebiasaan yang umum dilaksanakan di daerah Soloraya, saya tidak begitu tahu untuk daerah lainnya. Jaburan merupakan hidangan yangd disajikan di masjid selepas salat tarawih. Bisa berupa makanan ringan maupun makanan berat. Waktu saya kecil dulu, bersama-sama teman-teman senang […]

Hari Ketiga: Jalan-jalan Pagi

Entah masih ada atau tidak kebiasaan ini di kampungku sana. Ketika puasa Ramadan, selepas salat subuh tidak langsung pulang, tetapi jalan-jalan, ya jalan-jalan pagi. Kami biasa jalan sampai satu kilometer lebih jaraknya. Jarak yang biasa kutempuh juga ketika sekolah SMP dan SMA, karena memang jalurnya sama. Tetangga desa tapi sudah beda kecamatan. Sesuai pada jamannya, […]

True Love for Sale

by Peach Berman

trozos de mazapán.

cartas o historias pequeñas de amor tan dulces y desmoronables como un mazapán.

HorseAddict

The world is best viewed through the ears of a horse.

Apeka

Meramu, Menulis, lalu dikenang 🌻

DoRee MelNic

Grief Out Loud. Art. And Life.

MYSELF

AS HUMILDES OPINIÕES DE UMA MULHER DE CORAGEM QUE DIZ SIM À VIDA!

Wholly Integrating Spirals

Integrating the spirals to free mind, body, spirit, and soul.

Wolff Poetry Literary Magazine

A Poet's Place | Wolff Poetry Literary Magazine is Publishing Poetry Submitted by Published & Emerging Writers,

Katherine's Blog

In Kate's World

BBYCGN Writing

Truth Via Stories, Quotes, Poetry, Art and More…

Istiqomah, bersabar, dan bersyukurlah selalu... Karena Allah selalu ada bersamamu...

Tersenyumlah,, Allah mencintaimu lebih dari yang kau perlu (Tasaro GK)