prosa lirik
Segenggam Kenang
bersama deru mesin yang kalian namakan siklon aku menyebutnya kolbak ah karena sama-sama berujung pada mudahnya angin berseliweran tanpa perlu ada ac beneran ditambah kita melaju di ketinggian yang dinginnya tak ada tandingan keliling wisata seharian sebelum kami benar-benar pulang karena tugas telah dirampungkan sebagai bentuk pengabdian. deretan candi dengan nama khas pewayangan kita jelajahi […]
Ayat-ayat Memadat
Adakah yang kau rindu menunggui malam selepas menelusuri jejak senja yang tembaga. Di sepanjang tepi mimpi bercabang-cabang memilih keinginan. Tengadahkan tangan sepilihan doa di tengah arus air mata yang mengingatkan luka. Pemakaman puluhan tahun silam kembali terkenang. Ayat-ayat memadat dalam komat-kamit mulut mungil mengalir melandai. Lebah kalah bersamaan mengepakkan dengung. Jelang malam di kampungmanis, 26 […]
Memori tentang Kehilangan
aku tidak cekatan memilih buah tangan selalu saja kau katakan tak usah ada jajanan dalam genggaman kedatanganmu cukup menyenangkan kita bisa banyak berbincang tentang perjalananan panjang bagaimana kabar di perantauan kisah keseharian cucu-cucu yang belasan bertambah lagi beberapa buyut dengan celoteh ringan sudah biasa kena ompolan di beranda depan yang semakin kehilangan keramaian ya banyak […]
Penantian
Di sudut ruangan dalam penantian. Pada belasan tahun silam. Jarum jam serasa berdetak begitu pelan. Di luar hanya kesiur angin kemarau menerpa pohon bambu. Mengingatkan September tahun enam lima yang sering diceritakan simbok. Saat kakakku dilahirkan. Mondar mandir tak karuan. Hanya mengitari ruangan tak seberapa di ruang tunggu sebuah klinik. Dulu ibuku belum kenal yang […]
Ayat-ayat Memadat
Adakah yang kau rindu menunggui malam selepas menelusuri jejak senja yang tembaga. Di sepanjang tepi mimpi bercabang-cabang memilih keinginan. Tengadahkan tangan sepilihan doa di tengah arus air mata yang mengingatkan luka. Pemakaman puluhan tahun silam kembali terkenang. Ayat-ayat memadat dalam komat-kamit mulut mungil mengalir melandai. Lebah kalah bersamaan mengepakkan dengung. Jelang malam di kampungmanis, 26 […]
Aku Gagal Bertandang
Hujan yang tiba-tiba dicurahkan. Depan rumah penuhgenangan. Meluap melahap jalan aspal. Lalu lalangkendaraan, gelapan. Ada yang gagal melanjutkanperjalanan. Rupanya got kekenyangan. Terlena lama tak adakunjungan hujan. Keberatan menghantarkan serasah.Bukan hanya sampah dedaunan. Plastik berbagai macamwadah tumpah ruah. Masih juga sisa rumputan liar.Menghambat laju gelontoran. Jas hujan lupa dimana ditanggalkan. Aku gagalbertandang. Meskipun hari masih siang.
Sungguh Hanya Itu yang Kupinta
segala payung segala dayung telah disiapkan menadah hujan yang berkepanjangan menjejak setiap petak tanah agar guyurannya tak sampai menenggelamkan keinginan tetap berkembang tak menghayutkan segala pikiran yang ingin kemajuan sebab gelombang pasang tak memilih jalan yang kadang tak bisa kembali pulang tak bisa memilih mana kawan seperjalanan mana karang menghadang juga endapan-endapan tergerus terbawa arus […]
Mengunjungi Petilasanmu
lagi dan lagi aku kembali ke sini, petilasanmu yang tetap tanah. Tidak, aku juga kakak-kakak tak akan membangunnya juga ada kabar aturannya yang belum terlanjur janganlah mencoba menyiapkan batu bata yang telah lama biarkan saja diselimuti lumut yang nanti juga akan mengerak dilarang pemugaran begitu jauh rentang waktu untuk meraih kembali gambaran wajahmu. Sesamar kudapati […]
Bagaimana Aku Merapalkan
Bagaimana aku membayangkan merapalkan angka-angka di depan menara, tugu pelajar yang berkibar dipegang dua orang remaja melambai entah memanggil siapa, jalanan begitu ramai, anak-anak sedang pulang pada matahari telah tinggi beberapa hari lalu bergeser dari arah selatan, perubahan musim selalu terjadi kata bu guru yang mengajar geografi. Aku tak bisa berhenti di depan menara yang […]
Aku Takut Membuka Jendela
Biarkan dalam rapatnya. Mengatup daun-daunnya tanpa keriap gerendel dibuka. Musim telah mengikat erat, lama berpelukan dengan kusennya. Pada hujan yang telah diserap, makin mantap kembung seperti habis minum. Taka da yang menghitungnya zaman telah berubah, berganti yang memerintah berkali-kali. Entah siapa yang juga peduli. Hidup yang masih saja begini. Kisah simbah, semasa penjajah sering menjarah, […]