purwokerto
Hari Kedua: Membangunkan Sahur
Salah satu sunah puasa adalah makan sahur. Bukan wajib memang, tapi sangat disayangkan kalau terlewatkan, ada kesempatan makan-makan sebelum dilarang seharian. Waktunya sebelum azan subuh dikumandangkan. Di beberapa daerah ada saja ide kreatif untuk membangunkan saat makan sahur. Masa kecilku sangatlah sederhana. Cukup dengan pengeras suara di masjid, menyampaikan kata-kata (sahur-sahur, sampun jam… = sahur-sahur, […]
Ahmad Tohari
Novel fenomenalnya Ronggeng Dukuh Paruk telah diterjemahkan ke dalam bahasa jerman, juga pernah difilmkan. Judul filnya Sang Penari. Semua novelnya aku suka
CERITA YANG ENGKAU GENGGAM
Cerita yang engkau genggam Tentang senja berisi pemakaman Di sebuah bukit yang tenggelam Kisah masa silam yang tetap terngiang Berulang-ulang dikisahkan Dengan harap tak terulang Dikisahkan suatu siang Penghilangan itu dilakukan Pelor emas yang pungkasan Kabarnya melawan kekebalan Yang sejengkal tak mempan Dikisahkan kemudian Ditinggalkan bersama kafan Diselipkan beberapa uang Silakan yang melakukan perawatan Tentang […]
PADA JARAK YANG KERING DISINI
pada jarak yang kering disini menjemput musim yang menuju kelok belum sampai pada basah embun mengembara di celah bukit terhimpit sengau suara angin kembali tengadahkan tangan kembang ilalang bergoyangan dandelion menebarkan pemencaran bibit baru belum bertemu basah juga polong mahoni pecah belum sampai menuai rindu ujung musim masih menunggu angin dingin kian memburu pada jarak […]
Rindu Gerimis
kerinduan manalagi yang menepikan gerimis di antara percakapan senja tanpa derai tangis jangan lupa kisah yang kita deras malam kamis gerimis tipis sepanjang hari di perbukitan mengingatkanku akan kisah masa silam penelitianku di ladang yang nyaris tenggelam terbenam oleh musim hujan berkepanjangan obyekku si phthoromea pun timbul tenggelam nyaris kutinggalkan karena tak yakin kutemukan hanya […]
Oleh Sepotong Koran
Entah tahun berapa tak lagi kutemukan dalam memoriku. Darimana pula kudapatkan juga tak ada ingatan yang bisa dilacak. Hanya saja selembar pun tak utuh telah membuatku bermimpi jauh mengawang. Bahkan namanyapun tak ingat persis apakah yang terbit pagi ataukah siang, yang jelas asalnya dari Semarang. Kuulang dan ulang lagi membacanya.
Tinggal selarik doa
Awal, Agustus 97 Meski berselimutkan gigil kupaksakan juga ke rumah Pak Kades. Jalanan sepi, maklum mana ada yang mau kedinginan di luar rumah. Televisi filmnya bagus lagi. Mungkin pula sedang bermain bulu tangkis di balai desa. Anak-anak kalong ke mana ya? Nonton kungfu sambil ngopi dan ngerumpi atau main corat coret sembarang kertas. Bisa jadi. […]
Balada Seorang Lengger
Ini sesuatu yang luar biasa. Sembilan belas orang yang belum tentu pernah saling bertemu bersepakat untuk menyumbangkan masing-masing satu karya untuk antologi yang juga sangat istimewa. Betapa tidak, tema yang diusung tak tanggung-tanggung. Kalau saya dulu ikut di Antologi Kata Orang Aku Mirip Yusuf, perekatnya hanyalah daerah asal penulis yang dari jawa, namun kali ini […]
Terlewatkan
sayangnya saya tak bisa hadir dalam kesempatan ini, sekaligus mohon maaf kepada rekan-rekan Penamas atas ketidakhadirannya Antologi yang berisi 19 cerpen ini semuanya mewakili latar belakang Banyumas Raya, baik dalam arti wilayah maupun budayanya. Dan cukup berhasil. Baik citarasa, pengaruh tata nilai, maupun nuansa kebanyumasannya sangat terasa. Ciri khas kelokalan Banyumas sekaligus menjadi salah satu […]
Masih Tiga Kota
Menelusuri kembali jejak-jejak kehidupanku, ternyata telah banyak daerah yang aku lewatkan. Dalam artian singgah, numpang hidup. Mulai dari yang hanya benar-benar lewat hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Dari yang banyak itu ketika kucoba untuk memilah ternyata ada tiga tempat yang lebih daminan dari yang lainnya. Pertama, adalah tanah kelahiranku. Hingga kinilah yang paling sering kukunjungi meski […]