Tag Archive | puisi
Telah Kubiarkan
telah kubiarkan berseliweran di jalan-jalan pikiran tak karuan melanglang terantuk selembar pembicaraan celoteh ringan dulu kanak-kanak barengan di ladang penggembalaan aku tak punya yang digembala sesekali turut membawa layangan modal pinjaman teman sepermainan kumpulan celotehan riang menghabiskan sisa siang selepas belajar di sekolah kebiasaan yang tetap terngiang sambil menjaga gembalaan sayangnya sekali lagi, aku […]
Entah untuk Siapa Ada Perundingan
tangis paling kekal pada tanah yang dirampas entah peluru siapa selalu siap menyalak berhamburan di setiap pemukiman juga sudut-sudut pengungsian tak ada titik paling aman tak ada tempat yang nyaman omong kosong hak kemerdekaan menjadi rongsokan paling kejam begitu tajam menguliti ketelanjangan serdadu kemana-mana menyandang peluru beradu batu-batu yang dilempar selalu tak perhitungkan nyawa […]
Seperti Wiridan
pagi hari meninggalkan sepi ini puisi tempatku bersembunyi dari hiruk pikuk sepanjang hari meski tak kumengerti mengapa tetap saja kuberpuisi sebelum hujan datang kembali tetap saja kuguratkan puisi seperti wiridan sepanjang hari menggoreskan tiada henti kata-kata meluncur sendiri menuntun jari jemari menata huruf-huruf bentuk refleksi renungan diri seperti lebah pasrah dalam dengung mengelilingi […]
Yang Tak Lagi Logika
kesempatan bertahan merawat harap yang pernah hinggap. Pelan menyelinap dalam selipan kejap dalam debur rasa tak karuan tentunya pernah kutanya pada degup yang merebut ketenangan apa yang kau inginkan, apa yang kau harapkan sembari mengaduk ketenangan merebut jarak yang tak lagi logika
Yang Tak Kupaham
aneka perasaan yang tak kupaham degup di sudut lain tanpa pembicaraan gumaman tak nyata namun penuh riuh berebutan, kapan tetiba hilang tanpa melakukan apa-apa
Hujan Sela di Agustus
biasanya ada bediding menguatkan kibaran merah putih sejak tanggal satu ditegakkan pada tiang bambu aneka hiasan umbul-umbul saling nyembul kemeriahan menyita tiap gang lupakan sejenak kepenatan tanpa bediding yang kutemukan aneka kudapan masih dijajakan pandemi sedikit saja mengusik jenuh menelikung ketabahan di sela agustus tiba-tiba saja debu-deu jalanan disiram dari ketinggian merata membasuh […]
Suatu Waktu
Suatu waktu ada yang memburu di dalam kalbu terengah-engah berlarian kian kemari degup tak tentu. pun, oleh entah yang dituju usia belum sepenuhnya memahami yang terjadi sesekali maunya menepi merehatkan hati mimpi-mimpi mengawang dentum-dentum merejam berkelana tak karuan ujung kurang terjangkau sejauh gejolak bergolak mengharap sambutan sang pemilik senyum seulas mempesona menyisakan genggaman misteri kampungmanis, […]
Daun Gugur
daun gugur itu mengabarkan kisah-kisah tanah yang pecah dibelah perbukitan meradang kehilangan rerantingan dipanggang berulang ilalang kehausan Kampungmanis, 4 Juli 2020
Pohon Kelapa yang Semakin Tua
Mayang segar adalah manggar Pada pohon kelapa yang mulai tua Di pinggir tanah coklat tegalan Di tanam puluhan tahun silam Semakin tinggi menjulang Tak lagi dipangkas untuk nira Tetesan dari manggar yang segar Tak ada yang mau resiko bahaya Cukup sesekali memanen kelapa Biarpun tak lagi bikin gula Kelapa lebih laku semasih muda Dijadikan es […]
Antologi bersama
Antologi puisi yang kedelapan akan segera naik cetak, Bersama Sahabat Rose Book KATA PENGANTAR PENERBIT V ESSAI MEMBACA ZAMAN VI