Hari Sabtu kemaren, para pecinta sastra nusantara, terutama puisi telah kehilangan salah satu tokohnya. Saya suka dengan gaya beliau dalam menuliskan puisi, lugas, jenaka, menggelitik, menusuk, penuh sindirian. Pilihan kata-katanya sederhana, enak dibaca.
Selamat jalan Bapak Joko Pinurbo. Semoga pesan-pesan puisi tetap bisa kami baca.