Tinggalkan komentar

Hari Kedua: Membangunkan Sahur

Salah satu sunah puasa adalah makan sahur. Bukan wajib memang, tapi sangat disayangkan kalau terlewatkan, ada kesempatan makan-makan sebelum dilarang seharian. Waktunya sebelum azan subuh dikumandangkan.

Di beberapa daerah ada saja ide kreatif untuk membangunkan saat makan sahur. Masa kecilku sangatlah sederhana. Cukup dengan pengeras suara di masjid, menyampaikan kata-kata (sahur-sahur, sampun jam… = sahur-sahur, sekarang jam…). Memang tak ada seninya, datar-datar saja. Itu sudah cukup, karena juga dibantu para pemuda yang tidur di masjid, pulang membangunkan keluarganya masing-masing untuk makan sahur.

Di perantauan membuka wawasan baru. Di Purwokerto, ada pawai kentongan, iramanya enak untuk didengarkan, sedikit sekali ada ucapan-ucapan. Teringat ternyata di kampungku dulu juga ada, hanya bukan persis di kampungku, hanya terdengar sayup-sayup saja (artinya kampung yang cukup jauh). Bahkan, pernah juga ada lombanya, dinilai kekompakan dan iramanya yang enak di telinga, kenyamanan bagi yang mendengarkan.

Berikutnya, ini yang mohon maaf, iramanya suka-suka yang melakukan. Sesuai dengan niatnya untuk membangunkan, irama yang keras, menyebabkan yang dibangunkan mudah untuk bangun. Alat yang dipakai pun sekenanya, yang penting bisa dipukul, mengeluarkan bunyi-bunyian, termasuk galon air yang kosong.

Dan yang terbaru, baru tahun ini kutemukan beredar dari wa saudara di lain tempat perantauan, yang keliling mukul kentongan sambil nyanyi: sahur ora sahur terserah sing penting aku wis gugah (sahur atau tidak terserah saja, yang penting kami sudah membangunkan untuk sahur). Ada-ada saja kreatifitasnya, menegasikan yang tentu harapannya tetap membangunkan.

Tinggalkan komentar

Hari Pertama: Tadarus

Era tahun 90-an atau sebelumnya, adalah hal yang umum laki-laki itu rajin tidur di masjid. Khusus bulan Ramadan pesertanya biasanya bertambah.

Kalau sebelum Ramadan tidur di masjid biasanya setelah begadang di perempatan, entah sedang jadwal ronda ataupun bukan, atau setelah bareng-bareng nonton televisi dari rumah bapak kepala desa. Maka, saat bulan Ramadan ada agenda spesial yaitu shalat tarawih yang diikuti oleh semua warga, dari segala usia. Selanjutnya para pemuda mengadakan tadarusan.

Bergantian membaca Al Qur’an yang lainnya menyimak. Menggunakan pengeras suara. Terasa semarak dari masjid dari mushola saling bersahutan suara orang melantunkan ayat-ayat Al Qur’an. Bergantian, tidak ada pola yang pasti kapan digantikan. Saat merasa lelah, atau merasa cukup maka diserahkan pada giliran berikutnya. Demikian sampai tak jarang kembali lagi pada yang tadi sudah melantunkan. Harapannya selama satu bulan bisa berkali-kali mengkatamkan.

Kadang juga ada saja makanan yang dikirimkan oleh warga. Ada air minum yang selalu disediakan. Semakin menambah semangat untuk tadarusan. Ada energi tambahan yang bisa digunakan.

setelah di rasa cukup di malam itu unrtuk tadarusan, maka berikiutnya adalah tidur. Tidak perlu pulang, cukuplah tidur di masjid, sampai saat sahur, saling membangunkan.

Meski sekarang masih ada tadarusan, tapi tradisi tidur di masjid telah hilang.

6 Komentar

H-1

Ada perbedaan penentuan mulainya hari antara kalender matahari (masehi) dengan kalender bulan (hijriah).

Kalender matahari di samping berdasarkan pada waktu edarnya bumi mengelilingi matahari juga, ditetapkan mulai berlaku sejak jam 00. Bisa dikatakan perubahan hari berada di tengah malam, saat orang-orang dalam lelap.

Kalender bulan berdasarkan masa edar bulan mengelilingi matahari yang ditetapkan 29 atau 30 hari (masa edar bulan 29,53… hari). Pergantian hari dimulai ketika azan magrib dikumandangkan. Diawal malam, manusia, secara normalnya tidak ada yang tidur, apalagi mereka yang muslim.

2 Komentar

H-2

Dua hari lagi bulan suci yang dinanti-nanti akan tiba. Maaf, ini bulan sucinya umat Islam, bulan Ramadhan. Bulan mulia yang di dalamnya ada malam nuzulul quran, hari paling mulia.

Tak terasa telah puluhan kali bertemu dengan bulan suci ini. Pernak pernik yang berbeda selau terjadi, tentu hal yang sama juga ada. Keseruan dalam menjalankan ibadah terutama masa kanak-kanak, tak mudah dilupakan.

Semua kondisi sekolah saat puasa telah kulalui. Belajar seperti biasa, saatnya ujian kenaikan kelas, pada semester awal, bahkan saat awal-awal sekolah, saya mengalami libur sekolah selama 40 hari, menjelang puasa sampai setelah lebaran.

Sangat dimungkinkan hal demikian terjadi, karena kalander kurikulum sekolah menggunakan penanggalan matahari yang lamanya 365 hari, sedangkan puasa menggunakan penanggalan bulan yang umurnya dalam setahun ada 354 hari. Ada selisih 11 hari, yang kira-kira tiap 3 tahun selisih satu bulan.

Semoga tahun ini bisa penuh melaksanakan puasa, tanpa halangan.

2 Komentar

Berita Nyeri dari Merapi

itu bukan bola
yang di tendang di lapangan senja
menggelinding tentu tak nyaring
jauh lebih bising begitu riuh
bara menganga di angkasa
loncatan dalam kiloan jaraknya
melebihi besaran kepala
kembali mengisi kekosongan
yang lama diambil orang

panas terasa ganas
angin menggiring awan kembara
bergumpal-gumpal di udara
disemburkan begitu cepatnya

kampungmanis, 20 maret 2023 
Tinggalkan komentar

Sedang Malas Berpuisi

Hari ini kok rasa-rasanya malas untuk menulis puisi. Cukup baca-baca saja.

9 Komentar

Ada yang Datang Ada yang Pergi





Sepuluh tahun lebih di wordpress, telah mengalami begitu banyak pasang surut. Rajin menulis dan berkunjung ke sesama bloger. Menjadi pengagum diam-diam, atau terang-terangan saling meninggalkan komentar di kolom yang disediakan. Bahkan, ada tak sedikti dengan candaan, sekedar menyapa tanpa ada sangkut pautnya dengan isi postingan. Pokoknya meriah, itulah era blog dengan keceriaan saling balas dalam bentuk tulisan. Sebelum ada tombol like di bawahnya.

Tanpa kusadari pelan-pelan riuhnya kolom komentar memudar, berganti dengan saling meninggalkan jempol. Mungkin, karena aku sendiri pernah agak lama hibernasi (istilah mereka yang berhenti sementara tidak aktif dalam perblogeran). Pelan-pelan kolom kementar semakin sepi  berganti tombol like yang justru kebalikannya.

Bagi aku pribadi keduanya memiliki keunggulan. Komentar memang lebih mengakrabkan, ada diskusi yang kadang semakin panjang. Sampai saat ini kolom tersebut masih ada, hanya kurang dimanfaatkan. Tombol like memang lebih praktis, cukup klik selesai. Srperti diriku yang gagap dengan bahasa asing, maka tombol ini sangat membantu. Aku suka mencari-cari puisi yang tidak sebahasa denganku. Paling gampang meninggalkan jejak dengan tombol like.

Ada yang datang dan ada yang pergi. Komentator pelan-pelan pergi digantikan para likes. Aku mencoba melacak kembali teman-teman yang pernah meninggalkan jejak di blog sederhana ini. Baik di kolom komentar maupun tombol like. Ada perubahan yang terjadi, ya, fenomena yang selalu terjadi. Alamiah saja ini. Ada yang datang dan ada yang pergi. Ada beberap yang baru meninggalkan jejak ada juga yang jejaknya tak lagi terlacak. Mungkin tidak sekedar hibernasi, tapi sudah pensiun.

Ya, ada yang datang dan ada yang pergi.

Tinggalkan komentar

Sesapa Mesra Selinting Cinta

Sebuah antologi yang difasilitasi Balai Bahasa Jawa Tengah. Angka terbitnya tahun 2019, baru kudapatkan hari ini hasil bermain-main di internet. Tentu bentuk pdf. Belum sempat baca isinya.

Sekilas yang saya pahami, ditulis oleh tiga kelompok, yaitu dari Jawa Tengah, dari Indonesia dan dari negara tentangga.

Tinggalkan komentar

Aku Kangen

menyusup lembut
mengusap lekat
pada angin malam
mengingatkan 
keriangan di ladang
keceriaan di lapangan
kelindan keharuan
para pejalan dalam canda
tanpa alas kaki ke sekolah
sebagian tanpa bawa tas
saat putih merah
berlindung di bawah daun talas
menyelamatkan diri dari hujan
melawan kedinginan
tetap berjalan cepat pulang
kangen.. 
aku kangen...

kampungmanis, 16 maret 2023
2 Komentar

Merapi

Kampungku yang unik. Masa kanak-kanak tak pernah kuketahui bahwa merapi penuh gejolak seperti namanya. Seolah sudah mati. Tinggal nama saja.

Tahun 1993 aku mulai meninggalkan kampung halaman demi selembar ijazah sarjana. Tahun 1994 merapi mulai bangun, ledakan dahsyat sepertinya tidak akan pernah berhenti, meski dengan rentang yang agak lama.

Tahun ini beritanya (aku sangat lama tak pulang kampung), merapi erupsi kembali, dengan intensitas yang luar biasa, tiap hari terjadi. Abu vulkanik kabarnya kemana-mana, sampai Banjarnegar, entah kampungku. Sangat jarang arah abu ke kampungku, meskipun jaraknya lebih dekat, tapi angin arahnya sebaliknya.

Semoga erupsi segera berhenti dan tidak ada korban jiwa.

True Love for Sale

by Peach Berman

trozos de mazapán.

cartas o historias pequeñas de amor tan dulces y desmoronables como un mazapán.

HorseAddict

The world is best viewed through the ears of a horse.

Akhwat Peramu Kata

Meramu, Menulis, lalu dikenang 🌻

DoRee MelNic

Grief Out Loud. Art. And Life.

MYSELF

AS HUMILDES OPINIÕES DE UMA MULHER DE CORAGEM QUE DIZ SIM À VIDA!

Wholly Integrating Spirals

Integrating the spirals to free mind, body, spirit, and soul.

Wolff Poetry Literary Magazine

A Poet's Place | Wolff Poetry Literary Magazine is Publishing Poetry Submitted by Published & Emerging Writers,

Katherine's Blog

In Kate's World

BBYCGN Writing

Creative Writing, Poetry, Short Stories and Art For All Ages

Istiqomah, bersabar, dan bersyukurlah selalu... Karena Allah selalu ada bersamamu...

Tersenyumlah,, Allah mencintaimu lebih dari yang kau perlu (Tasaro GK)