puisi
Kemanakah Aku Belajar
kemanakah aku belajar menyuling waktu, menggiling kata-kata menjadi bubur puisi basa-basi tiap pagi di layar tv mengajak ke sana kemari iklan silih berganti jejalkan rindu berkepanjangan tangan-tangan penuh lambaian tak peduli kantong keroncongan dikiranya kita semua kaya raya uang mengalir seperti danau raya tak sedikit rumah digerogoti rayap kemanakah aku belajar menyuling […]
Di Warung Kopi
langit telah lama kehilangan biru petak-petak dibagi-bagi cari uang orang-orang sibuk bercocok tanam beton juga saham bergantian menggambar grafik garis naik turun pada papan pendaran gang-gang semakin berharga kios-kios balapan menawarkan celotehan semacam warung kopi ternyata masih banyak yang tongkrongan di bawah lampu meski pos ronda banyak ditinggalkan kampungmanis, 25 Januari 2021
Kenapa Kenang
kenapa kenang melambaikan tangan mengajakku kembali berkencan nostalgia renyah dalam kunyahan remah-remah ingatan disulam padaku janji telah ditagihkan kampungmanis, 23 Januari 2021
Benturan Hujan
masih terbentur ujaran genangan yang kembali menggenang masuk lorong-lorong pemberitaan mungkin yang kelimpungan tak ada katepe di genggaman siapa sangka ada benturan hujan yang tiba-tiba dimuntahkan membenamkan banyak harapan mana mungkin aku bisa persiapan mengantongi sepegok persuratan menunggu kayuhan tak kunjung datang pada malam yang basah wawancara sekedar berita bahwa kami masih […]
Asalkan Hati Tetap Senang
dengan bambu ditegakkan di ujung pematang sebagai gawang kami bersaing memperebutkan bola plastik hasil iuran menyisihkan tak seberapa uang jajan kebiasaan sebelum hujan datang sambil membiarkan gembalaan menyisir sisa-sisa rumputan yang kemaren juga dilakukan entah apakah masih didapatkan yang penting senang, sore pulang penjaga gawang yang kelabakan sering mendapat serangan pengawal kelimpungan diterabas […]
Aku Takut Membuka Jendela
Biarkan dalam rapatnya. Mengatup daun-daunnya tanpa keriap gerendel dibuka. Musim telah mengikat erat, lama berpelukan dengan kusennya. Pada hujan yang telah diserap, makin mantap kembung seperti habis minum. Taka da yang menghitungnya zaman telah berubah, berganti yang memerintah berkali-kali. Entah siapa yang juga peduli. Hidup yang masih saja begini. Kisah simbah, semasa penjajah sering menjarah, […]
Sangkutan Nama
Entah kapan dimulainya Keisengan atau pelampiasan Ketakutan mungkin pula kejengkelan Yang butuh saluran pengeluaran Ah, bisa jadi cara menyampaikan pesan Siapa lah yang mencoba menelaahnya Membedahkan sampai akar masalahnya Mengapa anak-anak melakukannya Menyangkutkan nama-nama Pada tempat yang tak semestinya Di tempat sempit biasa orang buang hajat Kupastikan tak ada namaku di sana Kampungmanis, 20 […]
Menatap Curahan Hujan
di beranda menatap curahan hujan tempias melenggang tak pernah ada perijinan mungkin bersama angin janjian ketemu di pelataran dingin tembus ke tulang menyelinap sela-sela atap entah lumut entah angin melipat nyatanya serasa makin lembab di beranda menatap curahan hujan lewat depan rumah kecoklatan got yang lupa dibersihkan meluapkan kegundahan jadi teringat terakhir digelontorkan selonjoran […]
Menjangkau
tengah ladang yang kita bawakan keranjang ilalang tak hilang hilang kucurkan pertumbuhan semacam dapat pupuk kandang persembahkan hijauan apalagi musim hujan berkepanjangan ilalang di tengah ladang sekarang semakin menjulang tak banyak lagi kandang menunggu sekeranjang ilalang kita, para pembawa keranjang tumbuh besar di perantauan sesekalilah kembarakan angan menjangkau masa silam kampungmanis, 17 Januari […]
Kolam Musiman
Karena hujan musimnya bertandang Cerukan tumbuh jadi kolam Bekas galian pasir kabarnya Entah berapa rumah telah didirikan Dari kerukan yang memang lebar Semak belukar turut berkembang Mungkin juga burung menitipkan sarang Tempat menyiapkan generasi kemudian Kapungmanis, 16 Januari 2021